Aku Verani. Ingin berbagi kisah nyata, sebelumnya aku ga pernah buat konten seperti ini. Namun ini memang terbit dari hati terdalamku.
Aku ini seorang mahasiswi semester lima disalah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Semester ini ada mata kuliah pendidikan seni musik. Ya, aku selalu khawatir jika berkaitan dengan belajar musik. Aku ini hanyalah seorang penikmat musik namun aku sendiri tak mampu membuatnya lebih indah.
Selasa kemarin merupakan ujian tengah semester mata kuliah pendidikan seni, entah kenapa rasanya benar-benar membuat jiwa tidak tenang. Padahal doa udah, berlatih udah namun tetap saja. Bahkan malam sebelum ujian aku mendadak sakit, kepala pusing disertai sedikit panas/demam. Tidak tau apa penyebabnya, semua terjadi secara mendadak.
Bisa saja karna kepikiran pada pianika ku yang ketika latihan tiba-tiba tuts nada do tidak bersuara atau karna ku terlalu memikirkan ujiannya atau faktor lain seperti daya tubuh emang lemah saat itu. Akupun tidak tau.
Hari ujian telah tiba, aku semakin gelisah saja. Bisa dibilang ini kekhawatiranku paling dasyat dalam menghadapi bangku perkuliahan sejauh ini. Saking khawatirnya, aku mengirim mama pesan agar mendoakan aku. Hehehe
Skip.
Aku sangat beruntung hari ini, tidak hanya hari ini namun banyak hari. Aku dipertemukan dengan orang-orang baik. Ada Selvi, Salma dan Triput yang bersedia meminjamkan pianika untuk aku berlatih sebelum ujian bahkan bersedia meminjamkannya untuk dipakai ujian nanti. Ketika kelompok awal sudah mulai ujian ya masing-masing dari mereka memang masih menggunakan pianikanya. Kelompok ku sendiri? Aku belum mendapat alat musiknya padahal aku sendiri belum pro amat dalam menghitung ketukan melodi.
Puji Tuhan sekali, aku dipertemukan kembali dengan orang baik. Ada Erika yang bersedia meminjamkan pianikanya, Erika memang bukan satu kelas ku. Itulah kuasa Tuhan yang aku rasa pada saat itu. Ada saja jalan baru kutemukan untuk tidak khawatir lagi. Ketika latihan aku paling banyak melakukan kesalahan. Aku kembali khawatir pada kelompok ku apabila teman-temanku mendapat nilai kurang memuaskan hanya karna aku.
Tiba giliran kelompok kami, aku berdoa dalam hati agar dipermudah dan setidaknya jangan membuat kelompok ku gagal hanya karena aku. Then, aku bisa melakukannya tanpa ada komentar jelek dari dosen bahkan tidak ditemukan kesalahan. Itu sungguh mengagumkan, aku kembali mengucap syukur kepada Tuhan.
Itulah sedikit cerita hidupku, kekhawatiran kita tidak lebih besar dari Tuhan. Sejak saat itu aku lebih mengandalkan Tuhan dalam kegiatanku, kegiatan sekecil apapun itu tanpa ada keraguan sekecil apapun pada Tuhan.
Ini merupakan konten pertamaku membawakan Sang Pencipta. Ini benar-benar aku niat dari hati untuk berbagi agar teman-teman juga dapat lebih mengandalkan Tuhan dalam menjalani kehidupan ini. Sekian dan terima kasih. Tuhan Yesus memberikati.
• I'm daughter of Christ🌻
Comments